Mimpi Bertemu Nabi
Penulis: Juman Rofarif
Terbitan: Penerbit Zaman
Harga: RM28.00
Bertemu Nabi dalam mimpi merupakan kepenasaran, harapan, dan kebahagiaan besar bagi kebanyakan kaum muslim. Ada yang menjadikannya sebagai titik balik kehidupan, bahkan menganggapnya sebagai ukuran derajat spiritual. Namun, jika ada orang yang mengaku mimpi bertemu Nabi, Ibnu Abbas dan Ibn Sirin akan meminta orang itu menjelaskan ciri-ciri sosok tersebut. Jika tidak sesuai dengan ciri-ciri Nabi, dua orang dari generasi sahabat dan tabiin itu akan mengatakan, “Kau tidak melihat Rasulullah.” Itu hanya mimpi biasa dan sosok tersebut bukan siapa-siapa.
Mengapa Ibnu Abbas dan Ibn Sirin bersikap demikian? Apakah mereka tidak membenarkan pernyataan Nabi sendiri yang menyatakan bahwa orang yang melihatnya dalam mimpi sesungguhnya benar-benar melihat sosok Nabi?
Buku ini juga memaparkan sisi-sisi manusiawi Nabi Muhammad—yang menyuburkan kerinduan kita kepada sang Junjungan: Pada kejadian apa Nabi menangis? Apa yang Nabi lakukan untuk menghalau kesedihan? Doa seperti apakah yang Nabi panjatkan untuk menepis kegalauan? Nabi pernah dua kali keliru hingga dua kali pula ditegur Allah. Kekeliruan apakah itu? Ada tiga dimensi dalam Islam yang dalam hadis Nabi disebut secara urut: iman, islam, ihsan. Apa makna pengurutan itu?
Kisah-kisah sarat hikmah tentang para sahabat Nabi dan orang-orang saleh melengkapi karya berharga ini.
No comments:
Post a Comment